Laporan Laba Rugi
Tujuan utama laporan ini adalah menunjukkan kinerja perusahaan dalam suatu periode. Komponen utama adalah Pendapatan dan Biaya. Apabila Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka posisi perusahaan adalah Laba dan begitu juga sebaliknya
Metode Pencatatan dalam Laporan Laba Rugi
- Berbasis Kas (Cash Basis)
- Berbasis Akrual (Accrual Basis)
Kedua pilihan metode harus ditetapkan secara konsisten pada Pendapatan dan Biaya.
Metode Pencatatan Berbasis Kas (Cash Basis)
Mencatat Pendapatan dan Biaya pada saat uang diterima atau dikeluarkan mengikuti arus uang. Metode ini adalah metode paling sederhana dan bisa dipilih pada saat baru mulai membuat laporan keuangan.
Metode Pencatatan Berbasis Akrual
Dengan metode ini, Pendapatan dan Biaya dicatat pada saat terjadi transaksi. Walaupun tidak terjadi perpindahan uang pada transaksi tersebut. Metode ini mengakui adanya hutang dan piutang yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan.
Apa Bedanya?
Beda yang paling utama adalah waktu pencatatan transaksi. Misalnya pada hari Senin terjadi penjualan senilai Rp 50 ribu. Pembeli tidak membayar langsung, tapi akan membayar pada hari Selasa (besoknya).
Pencatatan berbasis Kas akan mencatat penjualan pada hari Selasa (saat terjadi pembayaran) walaupun barang sudah diberikan kepada pembeli. Sedangkan pencatatan berbasis Akrual mencatat penjualan pada hari Senin dan mencatat piutang. Sehingga pada saat uang diterima di hari Selasa, pencatatan dilakukan dengan mengurangi piutang dan menambah kas/ bank.
Pencatatan berbasis Akrual adalah dasar pencatatan yang ditentukan dalam Standar Akuntansi Keuangan.
KENAPA? Karena mencerminkan kinerja perusahaan secara lengkap dan memberikan informasi yang lebih mendalam. Pencatatan dengan cara ini juga menganut prinsip pengakuan pendapatan yang dicocokkan dengan biaya.
Kekurangan dari pencatatan berbasis Akrual adalah kompeksitas dan melibatkan estimasi. Sedangkan pencatatan Berbasis Kas lebih sederhana karena hanya mengikuti peredaran uang.
Pilihan untuk menggunakan metode pencatatan terkait beberapa hal :
1. Ukuran perusahaan
2. Kompleksitas transaksi perusahaan
3. Keperluan kontrol Piutang dan Hutang
4. Informasi yang dapat tersedia dengan mudah
Neraca
Neraca adalah laporan mengenai kekayaan dan hutang perusahaan serta modal pemilik pada tanggal tertentu. Neraca adalah foto dari kondisi perusahaan, situasi pada tanggal tersebut. Angka pada Neraca adalah angka kumulatif, sedangkan angka pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas adalah angka tambahan dalam suatu periode.
Tiga Unsur Utama Neraca sebagai berikut:
- Asset adalah hal yang dimilik perusahaan yang mempunyai nilai ekonomis atau yang bisa dikontrol oleh perusahaan.
- Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Kewajiban ini bisa berupa kewajiban terhadap ke pihak ke-3, Bank atau pegawai perusahaan.
- Ekuitas adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Aset
Kas dan Bank (Cash and Banks)
Aset Lancar (Current Assets) adalah sumber daya atau kekayaan yang diharapkan dapat dicairkan atau akan habis dipakai dalam waktu kurang dari 12 bulan. Contohnya Piutang Usaha, Inventory dan Beban Dibayar Di muka.
Aset Tidak Lancar (NonCurrent Assets) Sumber daya atau kekayaan yang akan dicairkan dalam waktu lebih dari 12 bulan. Contohnya, Investasi Jangka Panjang seperti obligasi dan saham.
Termasuk dalam Aset Tidak Lancar adalah:
1.Aset Tetap Berwujud seperti tanah, mesin, bangunan dan lain lain.
2.Aset Tidak Berwujud – sumber daya atau kekayaan yang tidak memiliki bentuk fisik namun mempunyai manfaat ekonomis bagi perusahaan. Misalnya merk atau hak cipta.
Aset Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud mengalami pengurangan nilai setiap bulannya yaitu Depresiasi dan Amortisasi. Depresiasi dan Amortisasi disajikan sebagai pengurang Aset di bagian Aktiva sebagai Akun Kontra (Contra Account).
Kewajiban
Terdiri dari:
1. Kewajiban Jangka Pendek – yaitu kewajiban yang jatuh tempo pembayaran kurang dari 12 bulan. Misalnya Hutang Alat Tulis, Hutang Pajak dan lain lain.
2. Kewajiban Jangka Panjang – yaitu kewajiban yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan. Misalnya Pinjaman Bank yang lebih dari setahun.
Ekuitas/Modal
Modal adalah jumlah akhir yang dimiliki pemegang saham dengan menghitung aset dan dikurangkan dengan kewajiban.
Fakta mengenai Neraca
Unsur unsur dalam Neraca ditampilkan sesuai klasifikasi (Aset, Kewajiban atau Ekuitas) dan diurutkan berdasarkan yang paling gampang dicairkan. Misalnya pada bagian Aset, urutan pertama adalah Uang Kas.
Aset dan Kewajiban + Ekuitas harus sama jumlahnya. Kekayaan perusahaan pasti berasal dari hutang ke pihak ke-3 atau pemilik perusahaan. Ini adalah persamaan Akuntansi dan inti dari Akuntansi pencatatan ganda (double entry).
Neraca adalah satu-satunya laporan keuangan yang menunjukkan informasi dari 2 laporan keuangan standar lainnya yaitu Laba Rugi dan Laporan Arus Kas.
Neraca juga satu-satunya laporan keuangan yang memberikan konteks atas kinerja perusahaan.
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan Arus Kas memberikan gambaran mengenai arus uang kas dalam sebuah perusahaahaan.
Laporan Arus Kas sangat penting karena dalam bisnis, Kas adalah Raja (Cash is King). Untuk beberapa orang, laporan ini jauh lebih penting daripada Laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi memberi informasi mengenai kinerja perusahaan dan Neraca memberi informasi mengenai posisi perusahaan.
Apa metode membuat Laporan Arus Uang?
Ada 2 metode
- Cara Tidak Langsung (Indirect Method)
- Cara Langsung (Direct Method)
Secara umum, kedua metode ini sama sama membagi pergerakan arus kas perusahaan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Pergerakan Kas dari Aktivitas Operasional
2. Pergerakan Kas dari Aktivitas Investasi
3. Pergerakan Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Pergerakan Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Memberikan informasi mengenai arus kas terkait dengan proses menjalanan bisnis. Misalnya kas dari penjualan atau kas untuk pembayaran vendor untuk pembelian inventori, kas untuk pembayaran sewa dan gaji karyawan.
Pergerakan Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Memberikan informasi mengenai arus kas terkait dengan kegiatan perusahaan dalam investasi Aset Jangka Panjang. Misalnya pembelian tanah, bangunan, mesin, komputer dan sebagainya. Arus kas masuk yang berasal dari hutang atau investasi pemilik dikategorikan sebagai Arus Kas dari aktivitas Pembiayaan, bukan Aktivitas Investasi.
Pergerakan Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Meliputi pembayaran pinjaman atau menerima pinjaman baru dan penanaman modal dari pemilik perusahaan.
Laporan dengan metode Langsung sangat jelas dan mudah dibaca. Namun pada prakteknya tidak mudah mendapatkan informasi untuk menyusun laporan ini.
Sedangkan Laporan Arus Kas dengan metode Tidak Langsung lebih mudah didapatkan informasinya, sehingga lebih banyak digunakan walau lebih susah dipahami.
Laporan Arus Kas dengan metode Tidak Langsung bisa menggunakan data dari Neraca dan Laba Rugi. Yang digunakan adalah kenaikan/penurunan masing masing unsur.
Sedangkan Laporan Arus Kas dengan metode Langsung membutuhkan data yang lebih susah didapatkan karena tidak bisa menggunakan data dari Neraca dan Laba Rugi saja.
Karena itu laporan Arus Kas dengan metode Langsung lebih jarang digunakan karena dalam pembuatan suatu laporan perlu dikaji apakah kegunaaan laporan lebih besar dari usaha untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk membuatnya. Apabila usaha itu lebih besar dari kegunaannya, maka laporan tersebut dianggap tidak efisien.
Leave a Reply