3 Laporan Keuangan Standar dalam  Akuntansi

Laporan Laba Rugi 

Tujuan utama laporan ini adalah menunjukkan kinerja perusahaan dalam suatu periode.  Komponen utama adalah Pendapatan dan Biaya. Apabila Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka  posisi perusahaan adalah Laba dan begitu juga sebaliknya 

Metode Pencatatan dalam Laporan Laba Rugi  

  1. Berbasis Kas (Cash Basis) 
  2. Berbasis Akrual (Accrual Basis) 

Kedua pilihan metode harus ditetapkan secara  konsisten pada Pendapatan dan Biaya. 

Metode Pencatatan Berbasis Kas (Cash Basis)

Mencatat Pendapatan dan Biaya pada saat uang diterima atau dikeluarkan mengikuti arus uang. Metode ini adalah metode paling sederhana dan bisa dipilih pada saat baru mulai membuat laporan keuangan.   

Metode Pencatatan Berbasis Akrual  

Dengan metode ini, Pendapatan dan Biaya  dicatat pada saat terjadi transaksi. Walaupun tidak terjadi perpindahan uang pada transaksi tersebut. Metode ini mengakui adanya hutang dan piutang yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan.

Apa Bedanya? 

Beda yang paling utama adalah waktu pencatatan transaksi.  Misalnya pada hari Senin terjadi penjualan senilai Rp 50 ribu. Pembeli tidak membayar langsung, tapi akan membayar pada hari Selasa (besoknya). 

Pencatatan berbasis Kas akan mencatat penjualan pada hari Selasa (saat terjadi pembayaran) walaupun barang sudah diberikan kepada pembeli.  Sedangkan pencatatan  berbasis Akrual mencatat penjualan pada hari Senin dan mencatat piutang. Sehingga pada saat uang diterima di hari Selasa, pencatatan dilakukan dengan mengurangi piutang dan menambah kas/ bank. 

Pencatatan berbasis Akrual adalah dasar pencatatan yang ditentukan dalam Standar  Akuntansi Keuangan. 

KENAPA? Karena mencerminkan kinerja  perusahaan secara lengkap dan memberikan informasi yang lebih  mendalam. Pencatatan dengan cara ini juga menganut prinsip pengakuan pendapatan yang dicocokkan dengan biaya. 

Kekurangan dari pencatatan berbasis Akrual adalah kompeksitas dan melibatkan estimasi. Sedangkan pencatatan Berbasis Kas lebih sederhana karena hanya mengikuti peredaran uang. 

Pilihan untuk menggunakan metode pencatatan terkait  beberapa hal : 

1. Ukuran perusahaan 
2. Kompleksitas transaksi perusahaan 
3. Keperluan kontrol Piutang dan Hutang 
4. Informasi yang dapat tersedia dengan mudah 

Neraca 

Neraca adalah laporan mengenai kekayaan dan hutang perusahaan serta modal pemilik pada tanggal tertentu. Neraca adalah foto dari kondisi perusahaan, situasi pada tanggal tersebut. Angka pada Neraca adalah angka kumulatif, sedangkan angka pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas adalah angka tambahan dalam suatu periode.   

Tiga Unsur Utama Neraca sebagai berikut:

  1. Asset adalah hal yang dimilik perusahaan yang mempunyai nilai ekonomis atau yang bisa dikontrol oleh perusahaan.  
  2. Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Kewajiban ini bisa berupa kewajiban terhadap ke pihak ke-3, Bank atau pegawai perusahaan. 
  3. Ekuitas adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik atau pemegang saham perusahaan.

Aset

Kas dan Bank (Cash and Banks)

​Aset Lancar (Current Assets) adalah sumber daya atau kekayaan yang diharapkan dapat dicairkan atau akan habis dipakai dalam waktu kurang dari 12 bulan. Contohnya  Piutang Usaha,  Inventory dan  Beban  Dibayar  Di muka. ​

Aset Tidak Lancar (NonCurrent Assets) ​Sumber daya atau kekayaan yang akan dicairkan dalam waktu lebih dari 12 bulan. Contohnya, Investasi Jangka Panjang seperti obligasi dan saham.​

Termasuk dalam Aset Tidak Lancar adalah: ​ 
1.Aset Tetap Berwujud seperti tanah, mesin, bangunan dan lain lain. ​ 
2.Aset Tidak Berwujud – sumber daya atau kekayaan yang tidak memiliki bentuk fisik namun mempunyai manfaat ekonomis bagi perusahaan.  Misalnya merk atau hak cipta.   ​

Aset Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud mengalami pengurangan nilai setiap bulannya yaitu  Depresiasi dan Amortisasi.  Depresiasi dan Amortisasi disajikan sebagai pengurang Aset di bagian Aktiva sebagai Akun Kontra (Contra Account). 

Kewajiban

Terdiri dari: 
1. Kewajiban Jangka Pendek – yaitu kewajiban yang jatuh tempo pembayaran kurang dari 12    bulan. Misalnya Hutang Alat Tulis, Hutang Pajak dan lain lain. 
2. Kewajiban Jangka Panjang – yaitu kewajiban yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan.  Misalnya  Pinjaman Bank yang lebih dari setahun.  

Ekuitas/Modal 

Modal adalah jumlah akhir yang dimiliki pemegang saham dengan menghitung aset dan dikurangkan dengan kewajiban.  

Fakta mengenai Neraca 

Unsur unsur dalam Neraca ditampilkan sesuai klasifikasi (Aset, Kewajiban atau Ekuitas) dan diurutkan berdasarkan yang paling gampang dicairkan. Misalnya pada bagian Aset, urutan pertama adalah Uang Kas.  

Aset dan Kewajiban + Ekuitas harus sama jumlahnya. Kekayaan perusahaan pasti berasal dari hutang ke pihak ke-3 atau pemilik perusahaan. Ini adalah persamaan Akuntansi dan inti dari Akuntansi  pencatatan ganda (double entry). 

Neraca adalah satu-satunya laporan keuangan yang menunjukkan informasi dari 2 laporan keuangan standar lainnya yaitu Laba Rugi dan Laporan Arus Kas. 

Neraca juga satu-satunya laporan keuangan yang memberikan konteks atas kinerja perusahaan. 

Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) 

Laporan Arus Kas memberikan gambaran mengenai arus uang kas dalam sebuah perusahaahaan. 

Laporan Arus Kas sangat penting karena dalam bisnis, Kas adalah Raja (Cash is King). Untuk beberapa orang, laporan ini jauh lebih penting daripada Laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi memberi informasi mengenai kinerja perusahaan dan Neraca memberi informasi mengenai posisi perusahaan.  

Apa metode membuat  Laporan Arus Uang? 

Ada 2 metode 

  1. Cara Tidak Langsung (Indirect Method) 
  2. Cara Langsung (Direct Method) 

Secara umum, kedua metode ini sama sama membagi  pergerakan arus kas perusahaan menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Pergerakan Kas dari Aktivitas Operasional 
2. Pergerakan Kas dari Aktivitas Investasi 
3. Pergerakan Kas dari Aktivitas Pembiayaan 

Pergerakan Arus Kas dari Aktivitas Operasional  

Memberikan informasi mengenai arus kas terkait dengan proses menjalanan bisnis.  Misalnya kas dari penjualan atau kas untuk pembayaran vendor untuk pembelian inventori, kas untuk pembayaran sewa dan gaji karyawan.  

Pergerakan Arus Kas dari Aktivitas Investasi 

Memberikan informasi mengenai arus kas terkait dengan kegiatan perusahaan dalam investasi Aset Jangka Panjang. Misalnya pembelian tanah, bangunan, mesin, komputer dan sebagainya.   Arus kas  masuk  yang  berasal  dari  hutang atau investasi pemilik dikategorikan sebagai Arus  Kas  dari  aktivitas  Pembiayaan,  bukan Aktivitas Investasi.   

Pergerakan Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Meliputi pembayaran pinjaman atau menerima pinjaman baru dan penanaman modal dari pemilik perusahaan.   

Laporan dengan metode Langsung sangat jelas dan mudah dibaca. Namun pada prakteknya tidak mudah mendapatkan informasi untuk menyusun laporan ini.  

Sedangkan Laporan Arus Kas dengan metode Tidak Langsung lebih mudah didapatkan informasinya, sehingga lebih banyak digunakan walau lebih susah dipahami.  

Laporan Arus Kas dengan metode Tidak Langsung bisa menggunakan data dari Neraca dan Laba Rugi. Yang digunakan adalah kenaikan/penurunan masing masing unsur.   

Sedangkan Laporan Arus Kas dengan metode Langsung membutuhkan data yang lebih susah didapatkan karena tidak bisa menggunakan data dari Neraca dan Laba Rugi saja.  

Karena itu laporan Arus Kas dengan metode Langsung lebih jarang digunakan karena dalam pembuatan suatu laporan perlu dikaji apakah kegunaaan laporan lebih besar dari usaha untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk membuatnya. Apabila usaha itu lebih besar dari kegunaannya, maka laporan tersebut dianggap tidak efisien. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *